Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK <p>Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIKMH) is a scientific communication media, which is published biannually by the Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Widyagama Husada. JIKMH publishes both literary and fieldwork studies in the field of health, specifically midwifery, nursing, and environmental health.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> en-US <p>The authors who publish their articles in Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada&nbsp; must approve the copyright statement as follows :</p> <p>1. The authors agree to automatic transfer of the copyright to the publisher</p> <p>2. All material contained in this site is protected by law.</p> <p>3. If you find one or more articles contained in the journal that violate or potentially infringe your copyright, please contact us via email lppmkwidyagamahusada@ac.id<br>4. The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the&nbsp;licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>. . This allows authors and others to share (copy and redistribute the material in any medium or fomat) and adapt (remix, transform, and build upon the material) for non-commercial purposes.</p> <p>4. All Information contained in the journal is academic. The journal is not liable for any losses incurred by misuse of information from this site.</p> <p>&nbsp;</p> wenny@widyagamahusada.ac.id (Wenny Rahmawati, S.Keb.,Bd.,M.Keb) prasongkoangga86@gmail.com (Angga Putra Prasongko) Wed, 03 Jul 2024 10:18:35 +0700 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSBINDU PTM DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM POSBINDU PTM https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/356 <p>Posbindu PTM adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posbindu PTM dalam implementasi program posbidu PTM Dinas Kesehatan Tulang Bawang Lampung tahun 2023.</p> <p>Jenis penelitian adalah kuantitatif. Desain penelitian ini yaitu analitik korelasi. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan <em>cross sectional</em> Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Tulang Bawang pada 1 April 2023 – 30 April 2023. Sampel minimal dalam penelitian ini berjumlah 110 responden, Analisa data digunakan, yaitu analisa univariat dan analisa bivariate dan multivariate.</p> <p>Hasil analisis didapatkan tidak terdapat hubungan usia dengan pemanfaatan posbindu PTM dalam implementasi program posbidu PTM Dinas Kesehatan Tulang Bawang Lampung tahun 2023. Terdapat hubungan antara asuransi, pendapatan dan lokasidengan pemanfaatan posbindu PTM dalam implementasi program posbidu PTM Dinas Kesehatan Tulang Bawang Lampung tahun 2023.Perlu juga untuk diadakan posbindu di lebih banyak tempat agar masyarakat tidak merasa jauh dengan lokasi.</p> Vera Agusella, Bambang Setiaji, Achmad Djamil, Endang Budiati, Kodrat Pramudho ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/356 Mon, 01 Jul 2024 13:32:24 +0700 ANALISIS DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DALAM MENEMUKAN KASUS TUBERKULOSIS DENGAN INVESTIGASI KONTAK https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/354 <p><em>Indonesia menempati peringkat ke-2 jumlah kasus tuberkulosis tertinggi di dunia. Langkah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja dalam menemukan penderita TBC dengan cara aktif adalah pelacakan dan investigasi kontak. Pada tahun 2022 case detection rate Tuberkulosis di Kabupaten Pesawaran menempati urutan ke-8 di Provinsi Lampung dengan jumlah penemuan kasus 585 (46,02%) dari target sebesar 1332. Penemuan penderita TBC &nbsp;yang belum mencapai target membutuhkan kinerja tenaga kesehatan yang baik untuk mengurangi beban Tuberkulosis. Teori determinan kinerja menurut Hersey dkk menyatakan beberapa faktor mempengaruhi kinerja dengan istilah ACHIEVE (Ability, Clarity, Help, Incentive, Evaluation, Validity, Environment). </em><em>Penelitian menggunakan </em><em>pendekatan</em><em> kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel adalah pengelola Program Tuberkulosis</em><em> Puskesmas dan perawat homecare sejumlah 90 responden </em><em>yang diambil secara </em><em>total sampling.</em><em> Pengumpulan data </em><em>menggunakan </em><em>kuesioner. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan ability</em><em>, clarity</em><em>, help</em><em>, incentive</em><em>, validity</em><em>, environment</em><em>, dengan kinerja nakes dalam menemukan kasus Tuberkulosis</em><em> dengan investigasi kontak, dan tidak ada hubungan antara evaluation</em><em> dengan </em><em>kinerja nakes</em><em>. Variabel help, </em><em>merupakan faktor dominan.</em><em> Saran bagi </em><em>dinas </em><em>kesehatan agar melakukan pelatihan </em><em>terutama kepada perawat homecare, melakukan supervise setiap bulan kepada kepala puskesmas, mengintegrasikan dan menyelaraskan upaya pengendalian Tuberkulosis dengan lintas sektor dalam penemuan kasus Tuberkulosis dengan investigasi kontak.</em></p> Adelia Meutia Putri, Endang Budiati, Atikah Adyas, Bambang Setiaji, Aila Karyus ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/354 Mon, 01 Jul 2024 13:35:36 +0700 ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/353 <p><em>&nbsp;</em></p> <p>Pasien skizofrenia memiliki resiko tinggi mengalami masalah gigi dan mulut. Hasil observasi di RSJD Provinsi Lampung tahun 2022 diketahui dari 381 pasien 63% mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel adalah pasien skizofrenia tahun 2022 yang berjumlah 88 pasien. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah melalui uji coba. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,001), pendidikan (p=0,004), aksesibilitas (p=0,007), dan peran petugas kesehatan (p=0,043) dengan kesehatan gigi dan mulut pasien skizofrenia di RSJD Provinsi Lampung. Variabel sikap merupakan variabel dominan (p=0,003; OR=5,1). Saran bagi petugas kesehatan di RSJD adalah memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang terintegrasi dengan melibatkan tenaga medis gigi dalam tim perawatan pasien untuk memberikan perawatan gigi yang komprehensif.</p> Ira Bariyah, Dewi Rahayu, Aila Karyus, Noviansyah Noviansyah, Endang Budiati ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/353 Mon, 01 Jul 2024 13:37:34 +0700 PENGARUH MEDIA PROMOSI KESEHATAN BOOKLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENDAMPING PENDERITA SKIZOFRENIA https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/352 <p>Skizofrenia adalah gangguan pada otak yang menimbulkan gejala kejiwaan berupa sikap, pikiran dan perilaku yang menyimpang. Menurut WHO (2019) bahwa prevalensi pasien skizofrenia sebanyak 20 juta orang di dunia. Sedangkan di Indonesia pasien&nbsp; skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Booklet merupakan media untuk menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh media promosi kesehatan booklet terhadap peningkatan pengetahuan pendamping penderita skizofrenia di RSJ Provinsi Lampung.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian <em>Quasy-Eksperiment (Pre-Post Test Control Group Design)</em>. Populasi penelitian seluruh keluarga pasien skizofrenia rawat inap yang melakukan kunjungan di RSJD Provinsi Lampung yaitu sebanyak 221 orang, dengan tehnik <em>Purposive Sampling </em>sebanyak 34 orang. Analisa data yang digunakan uji statistik <em>Uji t-independen</em><em>.</em> Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 Mei – 14 Juni 2023<em>.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Hasil penelitian ada pengaruh media promosi kesehatan booklet terhadap peningkatan pengetahuan pendamping penderita skizofrenia di RSJD Provinsi Lampung (<em>p-value</em> = 0,000). Saran perlu dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan menggunakan media booklet pada pendamping penderita skizofrenia di RSJD Provinsi Lampung. Hal ini dilakukan agar pengetahuan pendamping penderita skizofrenia tentang penatalaksanaan penderita skizofrenia di masyarakat menjadi lebih baik, pada akhirnya berdampak pada partisipasi masyarakat untuk meningkatkan perannya dalam penatalaksanaan penderita skizofrenia di masyarakat.</p> Linda Ayu Pertiwi, Bambang Setiaji, Dewi Rahayu, Atikah Adyas, Noviansyah Noviansyah; Dian Utama Pratiwi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/352 Mon, 01 Jul 2024 13:40:09 +0700 HUBUNGAN POTENSI BAHAYA KERJA PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN BERBASIS HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT DETERMINING CONTROL https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/350 <p><em>The quality of health services needs to be maintained and improved, while the number of work accidents still has the potential to occur through the phenomenon of potential work hazards for nurses and low prevention efforts. Information found potential work hazards for nurses include physical, biological, ergonomic, chemical and psychosocial hazards as well as the low prevention efforts of nurses in the Dialysis Room. This study aims to determine the relationship between the potential work hazards of nurses and prevention efforts based on hazard identification risk assessment determining control (HIRADC) in the Dialysis Room at Jasa Kartini Hospital, Tasikmalaya (RSJKT). This research method is a quantitative research type descriptive correlation cross sectional approach. The number of samples was 30 nurses in the Dialysis Room at Jasa Kartini Tasikmalaya Hospital with the sampling technique using total sampling. The instrument used was a valid and reliable questionnaire including a questionnaire on the potential hazards of work for nurses (Cronbach Alpha value 0.953) and HIRADC-based prevention efforts (Cronbach Alpha value 0.952). Data analysis used the Chi-Square test. The results showed that most of the potential work hazards for nurses were in the unsafe category (63.3%). Most of the HIRADC-based prevention efforts are in the low category of 56.7%. There is a significant relationship (p-value = 0.000) between potential work hazards for nurses and HIRADC-based prevention efforts. The results of this study are expected that hospitals hold workshops and training on HIRADC-based prevention efforts regularly at least once a year, nurses improve the patient safety culture implementation program in an effort to minimize potential occupational hazards and further research can explore potential work hazards for nurses and HIRADC-based prevention efforts with the method qualitative research and identify other factors related to HIRADC-based prevention efforts.</em></p> Rana Purnama Lahardi, Levyda Levyda, Kholil Kholil ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/350 Mon, 01 Jul 2024 13:43:09 +0700 KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMATERAPI KAPULAGA UNTUK MENEKAN RASA MUAL PASCA TINDAKAN REGIONAL ANASTESI SAB https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/330 <p>Regional anestesi-spinal adalah tehnik anestesi terbaik dan murah,akan tetapi anestesi spinal juga mempunyai kekurangan seperti terjadinya hipotensi, bradicardi, apnea, pernafasan tidak adekuat, neusea/mual dan muntah, pusing kepala pasca pungsi lumbal, blok spinal tinggi atau spinal total. Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan desain penelitian Quasy Eksperimen, rancangan penelitian menggunakan <em>post test only control group design</em>. Dalam desain ini terdapat satu kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama sebagai kontrol sebanyak 25 responden dan kelompok ke dua diberikan perlakuan (aromaterapi kapulaga) sebanyak 24 responden. Respomden diambil dengan teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan <em>Rhodes Index Nausea Vomiting and Retching </em>(RINVR) untuk pengambilan data. Dari analisis menggunakan uji <em>Mann Whitney</em>, dengan tingkat kesalahan sebesar 5%, didapatkan hasil <em>p value </em>sebesar 0,000 atau <em>p value </em>&lt; 0,05. Nilai median skor PONV/RINVR pada kelompok kontrol sebesara 7.00±5.00 relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok intervensi (pemberian aromaterapi kapulaga) sebesar2.50±2.75. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.</p> Seksiono Kapyarso, Lilla Maria, Risna Yekti Mumpuni ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/330 Mon, 01 Jul 2024 13:46:42 +0700 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PESERTA BPJS PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/357 <p>Masyarakat perlu memahami bahwa tujuan jaminan kesehatan yaitu untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan prosedur, banyak nya keluhan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan terutama masyarakat pengguna BPJS PBI, keluhan-keluhan tersebut salah satunya kurang nya informasi tentang pelayanan yang ada. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran di Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional dengan metode deskriptif pada periode bulan Juni 2023. Pengambilan data menggunakan pembagian kuesioner. Informan yang terlibat sejumlah 50 orang peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara&nbsp; <em>cluster random sampling</em>. Instrumen&nbsp; yang&nbsp; digunakan&nbsp; berupa kuisioner&nbsp; penelitian.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan (<em>p-value</em>=0,038), pengetahuan (<em>p-value</em>=0,045), pekerjaan (<em>p-value</em>=0,100), sikap (<em>p-value</em>=0,036), persepsi kondisi kesehatan (<em>p-value</em>=0,390), informasi (<em>p-value</em>=0,000), dan keterjangkauan <em>(p-value</em>=0,090). Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan, persepsi kondisi kesehatan dan keterjangkauan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, sikap dan informasi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menjadi evaluasi para tenaga kesehatan dalam memberikan pemanfaatan pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS PBI mengingat kurangnya pemberian informasi dan komunikasi para tenaga kesehatan dengan masyarakat dalam meningkatkan akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang lebih baik.</p> Arini Fajriani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/357 Wed, 03 Jul 2024 10:11:33 +0700 ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI PADA IBU HAMIL https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/355 <p>Triple eliminasi merupakan suatu program eliminasi atau pengurangan penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke bayi yang dilakukan secara bersamaan.. Pada tahun 2021 dengan jumlah K1 di wilayah kerja Puskesmas sebanyak 306 ibu hamil, sedangkan yang melakukan pemeriksaan tripel eliminasi ke Puskesmas sebanyak hanya 15 ibu hamil (4,9%), dan diperoleh hasil HbsAg positif sebanyak 4 orang. Tujuan Penelitian adalah diketahui faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Jenis penelitian kuantitatif dengan desain <em>Crossectional</em>. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah berjumlah 7994 ibu hamil dengan sampel digunakan sebanyak 192 responden menggunakan teknik <em>proportional sampling</em>. Penelitian telah dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Februari - Maret 2023. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisi data secara univariat, bivariat, dan multivariat.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,009), akses (p-value = 0,001), peran petugas kesehatan (p-value = 0,000), dukungan suami (p-value = 0,001), dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah sedangkan tidak ada hubungan pendidikan (p-value = 0,712) dan pekerjaan (p-value = 3,153) dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Variabel peran petugas merupakan faktor dominan dengan p-value = 0,001, OR = 3,3417. Saran diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan upaya promosi tentang pentingnya pemeriksaan Tripel Eliminasi setiap ibu hamil, seperti dengan melakukan pnyuluhan secara kontinyu atau berkelanjutan di kelas ibu atau di posyandu.</p> Ratna Fitri Indriani, Atikah Adyas, William Arisandi, Noviansyah Noviansyah, Aila Karyus ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/355 Wed, 03 Jul 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR RISIKO GASTRO-ESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DI ERA PANDEMI COVID-19 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/339 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong><strong>&nbsp;</strong><em>Gastroesophageal reflux disease </em>(GERD) merupakan kondisi patologis akibat refluks kandungan lambung ke esophagus&nbsp;dengan etiologi multifaktorial. Mahasiswa kedokteran memiliki risiko tinggi GERD karena kelelahan yang berlebihan terutama pada saat pandemi COVID-19. Namun, penelitian tentang faktor risiko mahasiswa kedokteran terhadap kejadian GERD pada era pandemi COVID-19 belum pernah diteliti. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko GERD di era pandemi COVID-19 pada mahasiswa kedokteran.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Metode:</strong><strong>&nbsp;</strong>Kuesioner diberikan pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Brawijaya, &nbsp;menggunakan <em>google form</em>&nbsp;dengan <em>metode sampling</em>&nbsp;menggunakan <em>simple random sampling </em>pada mahasiswa kedokteran tahap pre-klinik dan klinik.<em>&nbsp;</em>Kuesioner terdiri dari beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi serta kuesioner GERDQ. Analisa faktor risiko menggunakan chi-square dan regresi logistik dengan tingkat signifikasi <em>p&lt;0,05</em>.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Hasil:</strong><strong>&nbsp;</strong>Faktor risiko GERD pada mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya untuk tahap klinik yaitu lama ilmiah daring (P=0,043), terlambat makan (p=0,047), konsumsi kopi (P=0,011) dan kepuasan pencapaian ilmu (P=0,041) sedangkan mahasiswa tahap preklinik yaitu terlambat makan (p=0,009). Faktor risiko paling berpengaruh terhadap mahasiswa tahap klinik adalah konsumsi kopi (OR : 65,92; p=0,011), dan mahasiswa tahap pre-klinik adalah terlambat makan (OR: 31,09; p=0,009).</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kesimpulan:</strong><strong>&nbsp;</strong>Faktor beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi berhubungan dengan kejadian GERD pada mahasiswa kedokteran. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian GERD adalah terlambat makan.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci</strong>&nbsp;: COVID-19, faktor risiko, GERD, mahasiswa kedokteran</p> Erdilian Jodi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/339 Wed, 03 Jul 2024 10:16:36 +0700