Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK <p>Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIKMH) is a scientific communication media, which is published biannually by the Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Widyagama Husada. JIKMH publishes both literary and fieldwork studies in the field of health, specifically midwifery, nursing, and environmental health.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> en-US <p>The authors who publish their articles in Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada&nbsp; must approve the copyright statement as follows :</p> <p>1. The authors agree to automatic transfer of the copyright to the publisher</p> <p>2. All material contained in this site is protected by law.</p> <p>3. If you find one or more articles contained in the journal that violate or potentially infringe your copyright, please contact us via email lppmkwidyagamahusada@ac.id<br>4. The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the&nbsp;licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>. . This allows authors and others to share (copy and redistribute the material in any medium or fomat) and adapt (remix, transform, and build upon the material) for non-commercial purposes.</p> <p>4. All Information contained in the journal is academic. The journal is not liable for any losses incurred by misuse of information from this site.</p> <p>&nbsp;</p> wenny@widyagamahusada.ac.id (Wenny Rahmawati, S.Keb.,Bd.,M.Keb) prasongkoangga86@gmail.com (Angga Putra Prasongko) Mon, 25 Nov 2024 10:04:33 +0700 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETUGAS KODING DENGAN AKURASI KODE DIAGNOSIS https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/384 <p><em>The accuracy of the diagnosis codes obtained at RSU Wonolangan had not yet reached a code accuracy level of 100%. The </em><em>work experience </em><em>in coding and </em><em>coding </em><em>training </em><em>of coders </em><em>were still lacking. The research aims </em><em>was </em><em>to determine the relationship between the characteristics of coders and the accuracy of diagnosis codes at RSU Wonolanagan. This type of research was quantitative analysis with a cross sectional study. The population were 15 medical record officers and 4693 </em><em>MRDs</em><em> (Medical Record Documents). The sample </em><em>w</em><em>ere 5 coders and the </em><em>MRDs</em><em> sample was determined using a quota sampling technique, which were 150 MRD</em><em>s</em><em> samples taken from each coder</em><em>s</em><em>, 30 MRD</em><em>s</em><em>. The research instrument used interview guides and questionnaires to collect data on the characteristics of coders, as well as checklist sheets for the accuracy of diagnosis codes. Data analysis used univariate and bivariate analysis with the chi square test. The results showed that most of coders (80%) were over 25 years old, most coders (80%) had work experience in coding for less than 6 years and most</em><em> coders</em><em> (60%) had never attended coding training. Based on the knowledge results, the majority (80%) </em><em>of coders </em><em>were in the good category. Code accuracy was 66.67% (100 MRD</em><em>s</em><em>). </em><em>T</em><em>he chi square test showed the relationship between age (p=0.009), work experience (p=0.009), coding training (p=0.001), and knowledge (p=0.009) with the accuracy of diagnosis codes at </em><em>RSU </em><em>Wonolangan. Training </em><em>of coding </em><em>was needed for coders at RSU Wonolangan to improve the accuracy in coding</em><em> diagnosis</em><em>.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Keakuratan kode diagnosis di RSU Wonolangan didapatkan belum tercapai tingkat keakuratan kode 100%. Masa kerja petugas dalam melakukan pengkodingan dan pelatihan tentang koding yang masih kurang. Penelitian ini bermaksud untuk melihat adanya hubungan antara karakteristik petugas koding dengan akurasi kode diagnosa di RSU Wonolanagan. Jenis penelitian ini merupakan analisis kuantitatif dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Populasi sejumlah 15 petugas rekam medis dan 4693 DRM (Dokumen Rekam Medis). Sampel petugas sebanyak 5 petugas khusus koding dan penentuan sampel DRM menggunakan teknik quota sampling, dengan sampel DRM sebanyak 150 yang diambil masing-masing petugas koding sebanyak 30 DRM. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan kuesioner untuk pengumpulan data karakteristik petugas koding, serta lembar checklist untuk keakuratan kode diagnosis. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat juga analisa bivariat menggunakan uji <em>chi square</em>. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik petugas koding sebagian besar (80%) berusia lebih dari 25 tahun. Masa kerja petugas sebagian besar (80%) kurang dari 6 tahun dan sebagian besar (60%) belum pernah mengikuti pelatihan koding. Berdasarkan hasil pengetahuan sebagian besar (80%) berkategori baik. Keakuratan kode sebesar 66,67% (100 DRM) yang akurat. Hasil <em>uji chi square</em> didapatkan bahwa ada hubungan antara usia (p=0,009), masa kerja (p=0,009), pelatihan koding (p=0,001), dan pengetahuan (p=0,009) dengan keakuratan kode diagnosis di RSU Wonolangan. Perlu dilakukan pelatihan koding bagi petugas koding di RSU Wonolangan untuk meningkatkan keakuratan dalam melakukan kodefikasi diagnosis penyakit.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Referensi</p> <p>Duha, T. (2018). <em>Perilaku Organisasi</em>. Deepublish.</p> <p>Eko, W. S. (2015). <em>Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia</em>. Pustaka Pelajar.</p> <p>Janah, F. M. (2015). <em>Hubungan Kualifikasi Coder Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Rawat Jalan Berdasarkan ICD-10 Di RSPAU dr S Hardjolukito Yogyakarta 2015</em>. Universitas Muhammadiyah Surakarta.</p> <p>Kemenkes RI. (2022). <em>Rekam Medis</em>. Jakarta, 1-20.</p> <p>Maryati, W., Murti, B., &amp; Indarto, D. (2016). <em>Factors Affecting the Quality of Diagnosis Coding and Medical Record at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta</em>. Universitas Sebelas Maret.</p> <p>Maslikhah, Hapsyah, D. R., Jabbar, A. A., &amp; Hidayat, D. R. (2019). Implementasi Teori Donald E. Super Pada Program Layanan BK Karir di SMK. <em>Jurnal Ilmu Dan Budaya</em>, <em>41</em>(64), 7661–7680.</p> <p>Meilany, L., Sukawan, A., &amp; Ramadani, I. (2021). Ketepatan Kode Diagnosa Kasus Fraktur Di RSUD dr. La Palaloi Maros Tahun 2021. <em>Jurnal Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan</em>, <em>1</em>(2), 13–17.</p> <p>Ningtyas, N. K., Sugiarsi, S., &amp; Wariyanti, A. S. (2019). Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Utama Kasus Persalinan Sebelum dan Sesudah Verifikasi pada Pasien BPJS di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. <em>Jurnal Kesehatan Vokasional</em>, <em>4</em>(1), 1.</p> <p>Nursalam. (2008). <em>Pendidikan dalam Keperawatan</em>. Salemba Medika.</p> <p>Siagian. (2019). <em>Manajemen Sumber Daya Manusia</em>. Bumi Aksara.</p> <p>Sukaesih, F. (2008). <em>Hubungan Karakteristik Petugas dengan Kinerja Petugas Rekam Medik di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu</em>. Universitas Sumatera Utara.</p> <p>Suryandari, E. (2019). Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Akurasi Kode diagnosis di Puskesmas Rawat Jalan Kota Malang. <em>Jurnal Kedokteran Brawijaya</em>, <em>30</em>(3), 228–234. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2019.030.03.12</p> <p>Utami, Y. (2015). Hubungan Pengetahuan Coder Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan ICD-10 Di Rsud Simo Boyolali. <em>Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan</em>, <em>5</em>(1), 13–25.</p> <p>Widyawati. (2020). <em>Buku Ajar Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Keperawatan</em>. Universitas Kristen Indonesia.</p> Afridyahwati Rahayu, Endang Sri Dewi Hastuti Suryandari, Hartaty Sarma Sangkot, Avid Wijaya ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/384 Mon, 25 Nov 2024 08:25:10 +0700 HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKG (ENERGI) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/381 <p><strong>Latar Belakang:&nbsp; </strong>Remaja merupakan fase transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Remaja putri lebih beresiko menderita anemia daripada remaja putra arena setiap bulannya remaja putri mengalami menstruasi, sering kali menjaga penampilan, ingin mendapatkan tubuh ideal sehingga berdiet dan mengurangi makan. <strong>Tujuan :</strong> Untuk mengetahui hubungan status gizi dan angka kecukupan gizi (energi) dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 8 Samarinda. <strong>Metode:</strong> <em>Kuantitatif</em> dengan desain <em>cross sectional </em>jumlah sampel sebanyak 48 responden dengan teknik pengambilan sampel <em>proportional random sampling</em>, pengukuran variabel menggunakan pengecekan kadar hemoglobin dan antropometri serta kuesioner <em>food recall</em> 1x24 jam. <strong>Hasil : </strong>Menggunakan uji <em>Spearman Rank</em> untuk melihat hubungan status gizi dengan kejadian anemia hasil <em>p value</em> 0.815 &gt; 0.05 pada variabel angka kecukupan gizi (Energi) dengan kejadian anemia didapatkan hasil <em>p value</em> 0.925 &gt; 0.05 maka tidak terdapat hubungan status gizi dan energi dengan kejadian anemia. Disarankan untuk remaja putri agar dapat rutin mengkonsumsi tablet tambah darah dan konsumsi vitamin seperti vitamin C dan asam folat.</p> Rita Wahyuni ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/381 Mon, 25 Nov 2024 08:26:59 +0700 ANALISIS HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA WANITA https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/376 <p>Normal menstrual cycle is one component in describing the condition of reproductive health in women. Menstrual disorders that can be experienced by women vary widely, can occur in the form of menstrual cycle disorders (polymenorrhea, oligomenorrhea, amenorrhea), disturbances in the duration of menstruation that are too long (menorrhagia) or too fast (brachymenorrhea), and disturbances in the volume of blood that comes out during menstruation. (hypermenorrhea, hypomenorrhea). These disorders are influenced by many factors and one of them is nutritional status.</p> <p>The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and the incidence of menstrual disorders in adolescent girls in Makassar City Senior High School.</p> <p>The research design used was observational analytic with a cross sectional research approach. This research was conducted at Public Senior High School 2 Makassar and there were 215 research samples that met the inclusion and exclusion criteria. The data of this study used primary data from the results of filling out questionnaires by respondents. The data was processed using SPSS with the Chi-Square test.</p> <p>The results of this study indicate that there is a significant relationship between nutritional status and menstrual disorders experienced by adolescent girls at Public Senior High School2 Makassar.</p> <p>Keywords: nutritional status, menstrual cycle, length of menstruation, menstrual blood volume.</p> <p>&nbsp;</p> Kurniawan Arham Thaief ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/376 Mon, 25 Nov 2024 08:28:41 +0700 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PASIEN BPJS RAWAT JALAN https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/371 <p>Rendahnya angka kunjungan berobat ke fasilitas kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2023 UPTD Puskesmas Kedondong mengalami penurunan cakupan peserta BPJS sebesar 3,789 peserta yang melakukan penonaktifan kepesertaan dan pemindahan ke FKTP lainnya. Mutu pelayanan kesehatan mengacu pada kesempurnaan pelayanan kesehatan yang membawa rasa kepuasan bagi setiap pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui&nbsp; hubungan mutu pelayanan terhadap kunjungan ulang pasien BPJS Rawat jalan di UPTD Puskesmas Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun 2023. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif pendekatan <em>cross sectional</em>.jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 77 pasien BPJS yang melakukan kunjungan rawat jalan, menggunakan teknik <em>Accidental sampling</em>.Penelitian telah dilakukan di UPTD Puskesmas Kedondong pada 3-17 Juli 2023. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian univariat didapatkan kunjungan ulang sebanyak 44 (57,1%), diketahui responden dengan bukti fisik baik sebanyak 45 (58,4%), responden dengan keandalan tidak baik sebanyak 41 (53,2%), responden dengan daya tanggap tidak baik sebanyak 42 (54,5%), responden dengan jaminan baik sebanyak 40 (51,9%), responden dengan empati tidak baik sebanyak 44 (57,1%). Analisis bivariat ada hubungan bukti fisik <em>(p-value</em>=0,002), keandalan (<em>p-value</em>=0,023), daya tanggap (<em>p-value</em>=0,037), jaminan <em>(p-value</em>=0,032), dan empati <em>(p-value</em>=0,002) dengan kunjungan ulang pasien BPJS di pelayanan rawat jalan UPTD Puskesmas Kedondong tahun 2023. Saran bagi puskesmas dapat memperhatikan keluhan yang disampaikan oleh pasien seperti ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien, karena semua ini sangat berdampak terhadap mutu pelayanan kesehatan.</p> <p>&nbsp;</p> Mulya Dwi Faradila, Nova Mega Rukmana, Dian Utama Pratiwi Putri ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/371 Mon, 25 Nov 2024 08:29:56 +0700 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/370 <p>RSIA Puri Betik Hati merupakan rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, sebagian besar pasien dan pengunjung didominasi oleh ibu, bayi dan anak-anak dimana lingkungan rumah sakit harus sehat bebas dari asap rokok. RSIA Puri Betik Hati sudah mengimplementasikan kebijakan larangan merokok melalui keputusan Direktur RSIA Puri Betik Hati Nomor 148/SK/DIR/RSIA-PBH/VIII/2020. Meskipun demikian, dalam proses monitoring masih ditemukan puntung rokok diarea rumah sakit hal ini menunjukkan masih ada yang merokok di area rumah sakit tanpa diketahui oleh petugas dan perlu dilakukan kajian mendalam mengenai bagaimana implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di RSIA Puri Betik Hati dan faktor-faktor apa saya yang menjadi penghambat dan keberhasilan suatu kebijakan.</p> <p>Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam mendapatkan data penelitian peneliti menggunkan Teknik wawancara, observasi dan telaah dokumen kebijakan Kawasan Tanpa rokok di RSIA Puri Betik Hati. Informan dalam penelitian diperoleh dengan teknik <em>purposive sampling</em> berjumlah 8 orang analisis data menggunakan metode triangulasi.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kebijakan menurut teori <em>George Edward III</em> dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi sudah berjalan namun ada beberapa hal dalam pelaksanaanya belum maksimal yaitu dari faktor komunikasi internal masih belum sepenuhnya optimal karena beberapa staf belum memahami tentang aturan Kawasan Tanpa Rokok tersebut. Dari faktor sumber daya kurang maksimalnya dalam pengawasan hal tersebut disebabkan keterbatasan jumlah personil yang diberikan tanggung jawab dalam melakukan pengawasan. Dari aspek disposisi belum ada struktur khusus untuk mengimplementasikan kebijakan sedangkan dari aspek struktur birokrasi belum ada alur pelaksanaan kebijakan berupa SOP.</p> Himmah Ridhayati, Aila Karyus, Bambang Setiaji, Kodrat Pramudho, Atikah Adyas ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/370 Mon, 25 Nov 2024 08:31:31 +0700 HUBUNGAN KUALITAS FISIK LINGKUNGAN DAN PERILAKU PETUGAS KEBERSIHAN DENGAN ANGKA KUMAN LANTAI RUANG RAWAT INAP https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/363 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Wulandari, Endang Tri. 2023. Hubungan Kualitas Fisik Lingkungan dan Perilaku Petugas Kebersihan dengan Angka Kuman Lantai Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Daerah Kertosono Kabupaten Nganjuk. Skripsi. S1. Program Studi Kesehatan Lingkungan STIKes Widyagama Husada. Malang. Pembimbing: 1. Devita Sari, S.T., MM., 2. Agus Yohanan, SH., M.KL.</strong></p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Ruang rawat inap di rumah sakit memiliki faktor fisik lingkungan meliputi suhu, kelembaban, dan pencahayaan dimana pengendalian faktor lingkungan sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebut infeksi Nosokomial yang disebabkan oleh bakteri berasal dari media perantara seperti udara, menempel pada lantai, tanah, maupun makanan. Dengan adanya beberapa kasus penyakit Plebitis dan Pneumonia di Rumah Sakit Daerah Kertosono, maka dalam upaya menanggulangi kejadian infeksi Nosokomial&nbsp; penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara kualitas fisik lingkungan dan perilaku petugas kebersihan dengan angka kuman lantai ruang rawat inap di RSD. Kertosono.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh ruang rawat inap sebanyak 12 ruang dan observasi perilaku petugas kebersihan dilakukan pada 12 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square dan Prevalence Risk (PR).</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu, kelembaban, dan pencahayaan tidak ada hubungan dengan angka kuman lantai. Suhu tidak ada hubungan dengan angka kuman lantai (p=0,523 PR=0,500), kelembaban tidak ada hubungan dengan angka kuman lantai (p=0,222 PR=0,333), pencahayaan tidak ada hubungan dengan angka kuman lantai (p=1,000 PR=0,545), dan hanya perilaku petugas kebersihan yang memiliki hubungan dengan angka kuman lantai (p=0,028 PR=3,500). Dapat disimpulkan faktor yang paling berisiko terhadap kejadian tingkat angka kuman pada ruang rawat inap adalah perilaku petugas kebersihan dengan nilai Prevalence Ratio (PR) 3,500.</p> <p><strong>Kepustakaan &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : 30 Kepustakaan (2009-2022)</strong></p> <p><strong>Kata Kunci&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Kualitas fisik lingkungan, angka kuman lantai</strong></p> Endang Tri Wulandari ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/363 Mon, 25 Nov 2024 08:33:08 +0700 ANALISIS SOSIALISASI, ANGGARAN DAN DORONGAN INSTANSI TERHADAP KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PEKERJA PENERIMA UPAH TENAGA HONORER SMP https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/362 <p><em>Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sosialisasi, anggaran, dan dorongan instansi terhadap kepesertaan JKN. Desain penelitian kuantitatif pendekatan case control. Analisis menggunakan bivariat (chi-square). Populasi penelitian 2093 orang dengan sampel kontrol 43 orang tenaga honorer. Sampel penelitian tenaga pendidik SMP di kabupaten lampung tengah berjumlah 86 orang. Sampel kontrol merupakan tenaga pendidik yang belum menjadi kepesertaan JKN berjumlah 43, sampel kasus merupakan tenaga pendidik menjadi kepesertaan JKN berjumlah 43 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik tidak terdapat hubungan sosialisasi (p-value 0,560, OR 1,410), terdapat hubungan anggaran (p-value 0,00, OR 13,404), terdapat hubungan dorongan instansi (p-value 0,005, OR 20,276) terhadap kepesertaan JKN SMP di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2023. Variabel dominan terhadap kepesertaan adalah dorongan instansi dengan odds rasio 20,276. Saran: Pemerintah daerah membuat regulasi jelas terkait tenaga pendidik menjadi keanggotan JKN. Regulasi mengatur dan mendorong pemberi kerja/ sekolah (negeri maupun swasta) untuk mewajibkan tenaga pendidik (tetap atau honorer) ikut kepesertaan JKN. Tenaga pendidik dengan kategori tidak mampu dicover oleh pemerintah melalui PBI BPJS. </em></p> <p>&nbsp;</p> Cecep Jamani, Endang Budiati, Bambang Setiaji, Aila Karyus, Atikah Adyas ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/362 Mon, 25 Nov 2024 08:35:33 +0700 PENILAIAN KELAIKAN MANAJEMEN HIGIENE DAN SANITASI DI DEPOT AIR MINUM https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/360 <p>Air minum adalah air yang diolah dengan teknik pengolahan atau tanpa teknik pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan serta dapat langsung diminum. DAM yaitu badan usaha yang mengelola air minum sebagai keperluan masyarakat dalam bentuk curah, serta dikemas dalam kemasan botol sebanyak 19 liter, Kurangnya pengawasan serta pengetahuan penjamah terhadap higiene dan sanitasi&nbsp; menjadikan kualitas air minum isi ulang tidak memenuhi Permenkes No. 492 Tahun 2014 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Metode ini menggunakan data primer yakni penilaian inspeksi sanitasi secara langsung di Depot Air Minum di Kecamatan Solokuro, Kualitas Air yang di uji dalam penelitian ini meliputi pH, TDS, COD, total coliform sesuai dengan setandar baku mutu Permenkes RI No. 43 Tahun 2014.Pada proses penelitian ini di temukan bahwa depot air minum di kecamatan solokuro kurang memenuhi standar baku mutu air minum yang ditentukan hal ini dikarenakan kualitasair minum yang di uji melebihi ambang batas yang sudah di tentukan.Penilaian kelaikan higiene sanitasi di kecamatan solokuro cenderung baik dan memenuhi standar baku mutu yang di tetapkan sedangkan beberapa sampel air minum di kecamatan solokuro belum memenuhi standar baku mutu air minum yang di tentukan.</p> Mohammad Rohimin, Muhammad Hanif, Marsha Savira Agatha Putri ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/360 Mon, 25 Nov 2024 08:42:49 +0700 HUBUNGAN PENJADWALAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI MASA PANDEMI (COVID-19) https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/325 <p>Work fatigue is still a problem in the world of work. This is shown by the data in which work fatigue is a factor that contributes<br>as much as 50% or more to the occurrence of work accidents. The work schedule plays an important role in a person's sleep<br>disorders, physical and psychological disorders as well as social and family disorders. Objective to examine the correlation<br>between nurses scheduling and work fatique in inpatient room during a pandemic (COVID-19). Method This study used an<br>analytical survey design by using the retrospective approach. The sampling technique in this study was probability sampling<br>by using simple random sampling. Instruments were the form of a questionnaire of evaluation of nursing service scheduling<br>in inpatient rooms and IFRC (Industrial Fatigue Research Committee). The number of respondents was 73 nurses. The<br>statistical test used was the Somers'd test to determine the correlation between variables of work scheduling and work fatigue<br>of inpatient nurses. Results out of 73 respondents, the majority of nurses experienced work fatigue in the moderate category,<br>namely 37 nurses and nurses experienced fatigue in the high category as many as 30 nurses with good work scheduling. In<br>the Somers'd test, the value (p = 0.009) or H0 was rejected and H1 was accepted, which means that there was a significant<br>correlation between the two variables. Conclusion the work scheduler in the fairly good category has moderate and high work<br>fatigue, while the very good work schedule has a moderate level of work fatigue, which tends to be low so that there is a<br>correlation between work scheduling and the work fatigue of inpatient nurses. Hospital is expected to apply work scheduling<br>characteristics in arranging schedules in which one of the goals is to reduce the level of work fatigue of nurses who work in<br>the inpatient room of the Unisma Islamic Hospital Malang. Nurses are expected to reduce special requests for exchanging<br>work schedules with other nurses.</p> Nora Rosa Cornelia Eka Putri Manesin, Rosly Zunaedi, Rahmaniah Ramadhani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/325 Mon, 25 Nov 2024 00:00:00 +0700 EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN AUDIOVISUAL DAN POWER POINT PRESENTATION TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA HYGIENE https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/379 <p><strong>Latar Belakang : </strong>Remaja putri yang sudah memasuki masa menstruasi penting untuk menerapkan <em>vulva hygiene</em>. <em>Vulva hygiene</em> adalah perilaku memelihara alat kelamin bagian luar <em>(vulva)</em> guna mempertahankan kebersihan dan kesehatan alat kelamin, serta untuk mencegah terjadinya infeksi. Pythagoras (2017) mengemukakan berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pengetahuan remaja putri mengenai vulva hygiene didapatkan hasil belum memadai, Akibat dari minimnya informasi mengenai <em>vulva hygiene </em>masalah yang dihadapi remaja putri ialah mereka tidak bisa menjaga kebersihan saat menstruasi. Kebersihan <em>vulva hygiene</em> selama masa menstruasi ini sangat penting, karena bila penanganan selama haid tidak benar atau tidak bersih maka dapat mengakibatkan gangguan alat reproduksi. <strong>Tujuan : </strong>untuk mengetahui efevktivitas pendidikan kesehatan menggunakan audiovisual dan <em>Power Point Presentation</em> terhadap pengetahuan remaja putri tentang <em>vulva hygiene</em> di Pesantren Syaicona Cholil. <strong>Metode : </strong>penelitian ini merupakan penelitian <em>eksperimental</em> dengan desain <em>(pre-post test), </em>yang dilakukan pada 16 mei 2023 dengan jumlah sampel 70 responden. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan kuesioner. <strong>Hasil : </strong>Ada pengaruh pemberian <em>power point</em> dan audiovisual terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang <em>vulva hygiene. </em><strong>Kesimpulan : </strong>dengan menggunakan media audiovisual lebih efektiv meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang <em>vulva hygiene</em> dibandingan menggunakan media <em>power point.</em></p> Darna Skolastika Luno ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/379 Mon, 25 Nov 2024 10:02:42 +0700