Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK <p>Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIKMH) is a scientific communication media, which is published biannually by the Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Widyagama Husada. JIKMH publishes both literary and fieldwork studies in the field of health, specifically midwifery, nursing, and environmental health.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> LPPMK STIKES Widyagama Husada en-US Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada 2252-9101 <p>The authors who publish their articles in Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada&nbsp; must approve the copyright statement as follows :</p> <p>1. The authors agree to automatic transfer of the copyright to the publisher</p> <p>2. All material contained in this site is protected by law.</p> <p>3. If you find one or more articles contained in the journal that violate or potentially infringe your copyright, please contact us via email lppmkwidyagamahusada@ac.id<br>4. The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the&nbsp;licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>. . This allows authors and others to share (copy and redistribute the material in any medium or fomat) and adapt (remix, transform, and build upon the material) for non-commercial purposes.</p> <p>4. All Information contained in the journal is academic. The journal is not liable for any losses incurred by misuse of information from this site.</p> <p>&nbsp;</p> PENGARUH KOMBINASI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERTUMBUHAN PROPIONIBACTERIUM ACNES https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/344 <p><strong>Latar belakang:</strong> <em>Propionibacterium acnes </em>berperan penting dalam akne vulgaris. Terhitung sebanyak 80-85% angka kejadian akne vulgaris di&nbsp; Indonesia. Pengunaan antibiotik sering menyebabkan resistensi. Antibiotik dari bahan alami menjadi salah satu alternatif, salah satunya Bunga Telang (<em>Clitoria ternatea</em>) dan Lidah Buaya (<em>Aloe vera</em>) yang memiliki aktivitas antibakteri. Kombinasi ekstrak telah terbukti memiliki efek sinergisme dibandingkan dengan ekstrak tunggal.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak Bunga Telang (<em>Clitoria</em><em> ternatea </em>L.) dan Lidah Buaya (<em>Aloe vera</em>) terhadap pertumbuhan bakteri <em>Propionibacterium acnes.</em></p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode <em>true experimental</em> dengan <em>posttest only control group design. </em>Menggunakan sampel bakteri <em>Propionibacterium </em><em>acnes </em>dan metode dilusi tabung dengan 6 konsentrasi Bunga Telang dan Lidah Buaya 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 0%. Analisis data menggunakan uji <em>T-Test</em>.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Pada Uji <em>T-Test </em>didapatkan hasil bahwa kombinasi ekstrak Bunga Telang dan Lidah Buaya pada konsentrasi 6,25% memiliki perbedaan yang signifikan.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Kombinasi ekstrak Bunga Telang (<em>Clitoria ternatea</em>) dan Lidah Buaya (<em>Aloe vera</em>) memiliki pengaruh dalam menghambat pertumbuhan <em>Propionibacterium acnes</em>.</p> Nadhira Izdihar Khairunnisa ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 157 164 10.33475/jikmh.v12i2.344 PROBLEMA DIAGNOSIS PERITONEAL TUBERKULOSIS PADA WANITA 15 TAHUN https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/341 <p><strong>LAPORAN KASUS </strong></p> <p><strong>Problema Diagnosis Peritoneal Tuberkulosis pada Wanita 15 tahun </strong></p> <p>Wibowo Gunawan A, Mustika S, Pratomo B, Supriono. 2022. Laporan Kasus : Wanita 15 Tahun dengan Peritoneal TB, Diagnosis dan Penatalaksanaan .Internal Medicine Program, Faculty of Medicine, Brawijaya University.</p> <p><strong><em>Abstrak : </em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><em>Pendahuluan : Peritoneal Tuberkulosis merupakan suatu peradangan peritoneum visceral maupun parietal&nbsp; yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Sampai saat ini diagnosis suatu peritoneal tuberkulosis masih menjadi suatu&nbsp; problema yang cukup sulit, m</em><em>eskipun terapi tuberkulosis peritoneal relatif mudah</em><em>. Pasien sering datang dengan gejala non spesifik dan terkadang tanpa disertai tuberkulosis paru. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kasus : Kami melaporkan sebuah kasus&nbsp; s</em><em>eorang wanita muda</em><em> 15 tahun </em><em>&nbsp;dengan</em><em>, batuk kronik ,penurnan berat badan, diare serta </em><em>&nbsp;asites masif</em><em> dan memiliki riwayat kontak dengan penderita TB. Pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar Ca 125, ADA positif namun hasil GEN X pert tidak menunjukan MTB detected Pemeriksaan CXR menunjukan efusi pleura kiri. Kemuadian berdasarkan kondisi klinis pasien kami memberikan terapi peritoneal tuberculosis dan pasien membaik setelah pemberian OAT selama 3 minggu, dan saat kontrol poli pasien sudah dapat beraktivitas seperti sediakala</em><em>.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kesimpulan : </em><em>Diagnosis</em><em> peritoneal tuberkulosis </em><em>harus dipertimbangkan pada penderita yang datang dengan keluhan perut begah disertai dengan gejala konstitusional tuberkulosis. Gambaran USG abdomen pada penderita</em><em> peritoneal tuberculosis </em><em>&nbsp;dapat berupa penebalan omentum setempat,</em> <em>perlengketan usus, maupun limfadenopati. Pemeriksaan PCR terhadap cairan asites lebih sensitif dari</em> <em>pada pewarnaan Ziehl-Nielsen dalam mendeteksi adanya <u>Mycobacterium tuberculosis</u>. Pada beberapa kasus yang sulit untuk menegakkan diagnosis pasti peritoenal tuberkulosa, terapi anti</em> <em>tuberkulosis</em> <em>ex</em><em> juvantibus &nbsp;</em><em>diperkenankan. </em></p> <p><em>Kata Kunci : Peritoneal tuberkulosis</em></p> Gunawan Ari Wibowo ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 172 179 10.33475/jikmh.v12i2.341 A RESPON KEMOTERAPI FLUDARABINE PADA HAIRY CELL LEUKEMIA https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/340 <h1>HCL is part of a rare B-cell lymphoproliferative disorder and is a subtype of Chronic Lymphocytic Leukemia. It is characterized by progressive pancytopenia, splenomegaly, and bone marrow hypercellularity. Patients often come because of abnormal complete blood count results or complications such as infection. This case report explains a case of a 41-year-old woman who had recurrent shortness of breath and cough as symptoms, where the patient had a history of acute myeloblastic leukemia (AML) with non-routine fludarabine chemotherapy. After receiving treatment and underwent further investigations in the form of peripheral blood smear and bone marrow aspiration examination, it was found that the patient had hairy cell leukemia. Fludarabine was given to the patient and it is reported to give effect partial remission (based on last bone marrow aspiration) along with pancytopenia as a clinical manifestation from myelosuppression as a side effect for long-term used fludarabine.</h1> <h1>HCL is part of a rare B-cell lymphoproliferative disorder and is a subtype of Chronic Lymphocytic Leukemia. It is characterized by progressive pancytopenia, splenomegaly, and bone marrow hypercellularity. Patients often come because of abnormal complete blood count results or complications such as infection. This case report explains a case of a 41-year-old woman who had recurrent shortness of breath and cough as symptoms, where the patient had a history of acute myeloblastic leukemia (AML) with non-routine fludarabine chemotherapy. After receiving treatment and underwent further investigations in the form of peripheral blood smear and bone marrow aspiration examination, it was found that the patient had hairy cell leukemia. Fludarabine was given to the patient and it is reported to give effect partial remission (based on last bone marrow aspiration) along with pancytopenia as a clinical manifestation from myelosuppression as a side effect for long-term used fludarabine.</h1> Renny Tandya ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 107 119 10.33475/jikmh.v12i2.340 NUTRISI PARENTERAL https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/338 <p>Terapi nutrisi parenteral terus menjadi intervensi klinis yang penting bagi pasien di seluruh bentuk perawatan. Terapi parenteral dianggap sebagai intervensi yang harus diwaspadai. Terapi ini perlu diwaspadai mengingat penggunaannya memerlukan kebijakan, prosedur, praktik, dan sistem yang berfokus pada keselamatan untuk meminimalisir risiko pasien. Hal ini secara inheren dipahami mengharuskan penerapan pengetahuan tentang ilmu pemberian terapi yang komprehensif dan formulasi parenteral yang aman. Indikasi dari terapi parenteral diantaranya adalah pasien-pasien yang tidak dapat dilakukan dukungan nutrisi secara enteral seperti pasien dengan kondisi kritis, pasien dengan penyakit kronis, pasien dengan keganasan, dan pasien neonatus maupun balita dengan kondisi tertentu yang membutuhkan nutrisi parenteral. Akses terapi parenteral dapat melalui vena perifer maupun sentral. Terapi parenteral dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang bersifat akut maupun kronis sehingga monitoring berkala diperlukan pada pasien. Penulisan referat ini bertujuan untuk meringkas bukti dalam dukungan nutrisi untuk memandu praktisi dalam penyediaan nutrisi buatan untuk pasien sakit kritis dan memberikan/memperbarui rekomendasi untuk beberapa pertanyaan dasar yang penting untuk penyediaan dukungan nutrisi untuk sebagian besar pasien yang sakit kritis.</p> Ayu Radyan Sephani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 142 156 10.33475/jikmh.v12i2.338 PRIA 50 TAHUN DENGAN MORBUS HANSEN DENGAN MANIFESTASI THROMBOSIS VENA DALAM https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/337 <p>Kusta adalah penyakit yang terutama mempengaruhi kulit dan saraf tepi, mengakibatkan neuropati dan konsekuensi jangka panjang yang terkait, termasuk kelainan bentuk dan kecacatan. Penyakit ini dikaitkan dengan stigma, terutama bila ada kelainan bentuk. Gangguan hemostatik sering dikaitkan dengan infeksi akut dan kronis karena fungsi trombosit, pembekuan darah, dan fibrinolisis terkait erat dengan sistem kekebalan tubuh. Kejadian DVT (<em>Deep Vein Thrombosis</em>) pada pasien koinfeksi morbus Hansen tidak banyak dilaporkan, sehingga kita harus lebih waspada bahwa DVT dapat muncul sebagai manifestasi lanjutan pada pasien dengan infeksi kronis.</p> Ferdinando Motuho Baeha niniek budiarti Tri Dita Maharani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 137 141 10.33475/jikmh.v12i2.337 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS PADA USIA DEWASA DAN LANSIA https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/334 <p>Penyakit DM ditandai dengan ketidakstabilan gula darah tubuh karena adanya gangguan pengeluaran insulin. Pemberian terapi pada pasien DM perlu memperhatihan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan gula darah, sehingga pemberian terapi akan lebih efektif dan akurat sesuai dengan kebutuhan penderita DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apasaja yang mempengaruhi kestabilan gula darah penderita DM pada usia dewasa dan lansia.&nbsp; Penelitian ini adalah studi tinjauan pustaka dengan menggunakan beberapa strategi pencarian <em>literature</em> yaitu menggunakan <em>framework</em> PICOS, pencarian <em>keywords</em> (gula darah, diabetes mellitus, faktor, dewasa, lansia), dan pencarian pada <em>database </em>(<em>Ebsco, PubMed</em>, <em>CAB Direct. </em>Faktor-Faktor yang mempengaruhi kestabilan gula penderita DM pada usia dewasa dan lansia adalah data demografi, pola makan, aktivitas fisik, lama terdiagnosa DM, pengetahuan penderita DM, penyakit penyerta dan komplikasi, jenis dan kepatuhan pemberian terapi antidiabetes. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kestabilan gula darah adalah lama terdiagnosa penyakit DM.</p> Andi Setianto Lilla Maria Achmad Dafir Firdaus ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 98 106 10.33475/jikmh.v12i2.334 DETERMINAN TINGKAT STRES REMAJA PUTRI DENGAN KELUHAN KEPUTIHAN https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/327 <p><em>Vaginal discharge is a perennial problem for women. The effects of this vaginal discharge include infection, pelvic inflammatory disease, infertility, and even excessive anxiety and self-confidence. Excessive and uncontrollable anxiety causes stress. Based on previous research related to adolescent vaginal discharge, there are several factors that can cause an increase in vaginal discharge including knowledge, attitudes and behavior, and age at menarche, but coping with stress and the frequency of vaginal discharge is higher in Makassar city where there are more people with 388,070 women between the ages of 15 and 19 who have the potential to experience reproductive health problems, it is important to conduct research to improve the health of young women, especially among adolescent girls. This study aims to determine the relationship between female adolescent stress levels and complaints of vaginal discharge in female adolescents </em><em>at </em><em>Makassar State High School</em><em> in 2022</em><em>. The type of research used was cross sectional using a descriptive approach. Based on the results of the analysis showed there was a relationship vaginal discharge to stress (0.017), age at menarche (0.021) and personal hygiene (0.032). It is recommended to continuously improve knowledge through technological advances, such as using the internet to search for reproductive health information for adolescents, especially young women.</em></p> Sri Rezkiani Kas ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 120 127 10.33475/jikmh.v12i2.327 HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA GAMER https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/322 <p class="s64"><span class="s65"><span class="bumpedFont20">A</span></span><span class="s65"><span class="bumpedFont20">bstra</span></span><span class="s65"><span class="bumpedFont20">ct</span></span></p> <p class="s67"><span class="s66"><span class="bumpedFont20">The intensity of lighting emitted by the monitor, giving the effect of eyewear because the flashing blue light of the screen. A preliminary study by which the respondents spend 3-4 hours a day without resting their eyes. As many as 8 people (80%) of them feel fatigue in eyes like dry eyes and are sometimes somewhat myopic after a game. This study aims to analyze the relationship between lighting intensity and eye fatigue on gamers at Infinity Game Malang City. The research design was an analytic and cross sectional survey. The research sample amounted to 96 people who were taken using the Lemeshow formula from an unknown population with a simple random sampling technique. The instrument used a questionnaire, observation sheet, lux meter and meter. Data analysis using Chi-square test. The results of the research on general lighting showed that 11 points did not meet the lighting requirements (91,7%), the majority did not experience eye fatigue (81,2%), the majority were aged 21-30 years (54,2%), local lighting obtained results 59 tables did not meet the requirements (61,5%), the majority of respondents' visibility was 50 cm (60,4%), the majority of them played games for 2 hours (96,9%). The results of statistical tests showed that there was a relationship between lighting intensity and eye fatigue (p=0,029&lt;0,05), there was a relationship between age and eye fatigue (p=0.042&lt;0.05), there was no relationship between visibility and eye fatigue (p=0,258 &gt;0,05) and there is no relationship between playing time and eye fatigue (p=1,000&gt;0,05). It is expected that the cafe manager will increase the light intensity of the room with standard lamps, maintain visibility and reduce the frequency of playing to maintain eye health.</span></span></p> <p class="s68">&nbsp;</p> <p class="s69"><span class="s65"><span class="bumpedFont20">Keywords</span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">:</span></span> <span class="s66"><span class="bumpedFont20">Lighting Intensity; Eye Fatigue; Infinity Games</span></span></p> <p class="s69">&nbsp;</p> <p class="s69"><span class="s70"><span class="bumpedFont20">Abstrak</span></span></p> <p class="s72"><span class="s71"><span class="bumpedFont20">Intensitas pencahayaan yang dipancarkan oleh monitor dapat memberikan dampak pada kelelahan mata pemain </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">game playstation</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">karena pancaran sinar biru dari layar monitor. Studi pendahuluan yang dilakukan, diperoleh bahwa responden menghabiskan waktu 3-4 jam sekali main dalam sehari tanpa mengistirahatkan mata. Seb</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">an</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">yak 8 orang (80%) diantaranya merasakan kelelahan mata seperti mata kering dan terkadang agak rabun setelah main </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">game</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata pada </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">gamer</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20"> di Infinity </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">Game</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20"> Kota Malang. Desain penelitian adalah survei analitik dan </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">cross sectional</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">. Sampel penelitian berjumlah 96 orang yang diambil menggunakan rumus </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">Lemeshow</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20"> dari populasi yang tidak diketahui dengan teknik sampling yaitu </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">simple random sampling</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">. Instrumen menggunakan kuesioner yang diadopsi, lembar observasi, </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">lux</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">meter dan meteran. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji </span></span><span class="s66"><span class="bumpedFont20">Chi-square</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">. Hasil penelitian pada pencahayaan umum diperoleh hasil bahwa 11 titik tidak memenuhi syarat pencahayaan (91,7%), mayoritas tidak mengalami kelelahan mata (81,2%), mayoritas berusia 21-30 tahun (54,2%), pencahayaan setempat diperoleh hasil 59 meja tidak memenuhi syarat (61,5%), mayoritas jarak pandang responden ≤50 cm (60,4%), mayoritas lama bermain game ≥2 jam (96,9%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan intensitas pencah</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">ayaan dengan kelelahan mata (p=0,029</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">), terdapat hubungan</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20"> usia dengan kelelahan mata (p=0,042</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">), tidak terdapat hubungan antara jarak pandang den</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">gan kelelahan mata (p=0,258</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">) dan tidak terdapat hubungan lama bermain den</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">gan kelelahan mata (p=1,000</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">). Diharapkan pengelola warnet meningkatkan intensitas cahaya ruangan dengan lampu standar, menjaga jarak pandang dan mengurangi frekuensi bermain untuk menjaga kesehatan mata.</span></span></p> <p class="s73"><span class="s70"><span class="bumpedFont20">Kata Kunci</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">: </span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">Intensitas Pencahayaan</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">; </span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">Kelelahan Mata</span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">; </span></span><span class="s71"><span class="bumpedFont20">Infinity Game</span></span></p> <p class="s74">&nbsp;</p> Adegian Mayang Anggi Zogara ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 172 181 10.33475/jikmh.v12i2.322 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN SOP RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS DI RSU PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI TAHUN 2021 https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/320 <p><em>RSU PKU Muhammadiyah Rogojampi has retained medical record documents in 2021, but in its implementation there are still obstacles and it is not in accordance with the SOP. The purpose of this study was to determine the factors causing the non-compliance with the implementation of the SOP for the retention of medical record documents at PKU Muhammadiyah Rogojampi General Hospital. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques in this study was by interviewing with officers who carried out retention of 7 people and observation techniques. Based on the results of the study, it was found that several causes of discrepancies in the implementation of the SOP for the retention of medical record documents at RSU PKU Muhammadiyah Rogojampi, in terms of the man factors, the number of staff is still lacking, most of the officers with educational backgrounds are not medical recorders, the tenure of the filing officer is less, and the staff is not have never attended training on retention. In terms of machine factors, the scanning process for&nbsp; medical record documents that have been assessed is not carried out, in terms of method factors, there is no policy and retention is not carried out in accordance with SOP, and in terms of material factors there is no special space and shelves for inactive medical record documents.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>factors</em><em>;SOP;medical record retention.</em></p> Riska Devi Yanti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 128 136 10.33475/jikmh.v12i2.320 PENGARUH SELF HYPNOSIS TERHADAP KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/358 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Sebanyak 90% ibu hamil trimester III yang merasakan cemas karena mencemaskan bagaimana fisik anak yang dilahirkannya, perhatian tentang penampilan seseorang, serta adanya perasaan takut untuk melahirkan dan 70% diantaranya merasa bahwa kualitas tidurnya kurang. Dampak dari kurangnya kualitas tidur pada ibu hamil trimester III memengaruhi kondisi ibu ataupun bayi pada masa kehamilan ataupun pada persalinannya nanti. Ibu hamil dengan kualitasi tidur yang buruk dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan seperti kelahiran prematur, tekanan darah ibu yang meningkat dan dapat membuat proses persalinan menjadi lebih panjang dan berisiko lebih besar untuk dioperasi <em>caesar</em>. Dalam menangani hal tersebut, dapat dilakukan upaya penanganan terapi non farmakologis seperti <em>self hypnosis</em>. <em>Self hypnosis</em> adalah suatu teknik untuk menghipnotis diri sendiri diikuti dengan diterimanya suatu sugesti atau pemikiran tertentu. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui adanya pengaruh <em>self hypnosis</em> terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III. <strong>Metode: </strong>Menggunakan desain pre experimental <em>one group pre test post test</em> dengan pendekatan <em>cross sectional. </em><strong>Hasil: </strong>Uji analisis statistik yang digunakan adalah uji <em>wilcoxon</em> dan diperoleh hasil <em>p-value</em> = 0,180 (&gt;0,05) yang berarti tidak ada pengaruh antara <em>self hypnosis</em> terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III. <strong>Kesimpulan: </strong>Tidak ada pengaruh <em>self hypnosis </em>terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III.</p> Lilik Indahwati Salsabila Syifa Azzahra I Wayan Agung Indrawan ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-27 2023-11-27 12 2 165 171 10.33475/jikmh.v12i2.358