https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/issue/feed Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada 2025-11-28T08:35:35+07:00 Wenny Rahmawati, S.Keb.,Bd.,M.Keb wenny@widyagamahusada.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIKMH) is a scientific communication media, which is published biannually by the Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Widyagama Husada. JIKMH publishes both literary and fieldwork studies in the field of health, specifically midwifery, nursing, and environmental health.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/417 HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN PEMANJANGAN WAKTU PULIH SADAR PADA PASIEN PASCA ANESTESI UMUM DI RUANG PEMULIHAN RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL 2025-11-28T08:35:00+07:00 Kholis Rifqi Afif lalidjiwo214@gmail.com Astika Nur Rohmah alidjiwo214@gmail.com Nia Handayani lalidjiwo@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Anestesi umum, atau <em>general anesthesia</em>, menghilangkan kesadaran untuk mencegah sensasi sakit pada pasien. Setelah operasi, pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Setelah anestesi umum, skor Aldrete digunakan untuk menilai pemulihan kesadaran pasien dewasa. Setelah operasi, hal-hal seperti efek farmakologis obat anestesi, cedera neurologis, lama operasi, perdarahan intraoperatif, dan gangguan metabolik seperti hipertensi menyebabkan pemulihan yang lama di ruang pemulihan. <strong>Tujuan</strong>: untuk mengidentifikasi hubungan antara riwayat hipertensi pasien pasca anestesi umum di ruang pemulihan RS PKU Muhammadiyah Bantul dan lama pemulihan mereka. <strong>Metode Penelitian</strong>: Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em> dan teknik <em>consecutive sampling</em> pada 58 responden.. Metode pengumpulan data diperoleh dari data <em>primer</em> dan observasi wawancara, observasi waktu pulih sadar menggunakan lembar <em>Aldrete Score.</em> Uji statistic menggunakan uji <em>Chi-Square</em>. <strong>Hasil</strong>: Di antara mereka yang memiliki riwayat hipertensi, 36 (62,1%) mengalami waktu pemulihan yang lama. Di sisi lain, 22 orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi (37,9%) tidak mengalami waktu pemulihan yang lama. Ada korelasi signifikan antara variabel independen dan variabel dependen, seperti yang ditunjukkan oleh nilai p sebesar 0,00, yang lebih kecil dari 0,05, dari uji statistik Chi-Square. <strong>Simpulan</strong>: Terdapat pengaruh Riwayat penyakit Hipertensi terhadap pemanjangan waktu pulih sadar pada pasien pasca anestesi umum di ruang pemulihan &nbsp;<strong>Saran</strong>: peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mempertimbangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi waktu pulih sadar, seperti usia , durasi operasi, dan jenis obat-obatan anestesi. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif untuk meningkatkan manajemen pasca anestesi umum dan asuhan pasien secara keseluruhan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Anestesi umum; Riwayat Hipertensi; Pulih sadar.</p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/420 H Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah 2025-11-28T08:35:03+07:00 Lutfi Su'adah - luthfi.student@umitra.ac.id Nana Novariana - nana@umitra.a.cid Dian Utama Pratiwi Putri dian@umitra.ac.id <p style="font-weight: 400;"><strong>Introduction</strong>: Anemia in pregnant women is a public health problem that needs serious attention. Pregnant women's knowledge about anemia can affect their compliance in consuming blood supplement tablets. The purpose of this study is to determine the relationship between pregnant women's knowledge about anemia and compliance with consuming blood supplement tablets at one of the health centers in South Lampung Regency in 2024. <strong>Method</strong>: This type of study was quantitative using a cross-sectional design. The study population is 751 pregnant women who receive blood supplement tablets in the working area of the Health Center in 2024. The sample was taken by purposive sampling technique and totaled 88 people. Data were collected through questionnaire sheets and analyzed using the chi-square test. <strong>Results</strong>: The study showed that most pregnant women (83.0%) had good knowledge about anemia. As many as 80.7% of pregnant women are obedient in consuming blood supplement tablets. <strong>Conclusion</strong>: from the results of the analysis, it was obtained that the P-value was 0.001 &lt; (smaller) than 0.05 that there was a relationship between pregnant women's knowledge about anemia and compliance with the consumption of blood supplement tablets.</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/421 F FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH PENDERTA DIABETES MELLITUS TYPE 2 2025-11-28T08:35:05+07:00 Anggi Happy Saputra anggihsaputra021@gmail.com Dian Utama Pratiwi Putri dian@umitra.ac.id Febria Listina - febria@umitra.ac.id Nova Nurwinda Sari novanurwinda@umitra.ac.id <p style="font-weight: 400;"><em>Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases that are characterized by hyperglycemia that occurs due to impaired insulin secretion, insulin action or both, diabetes mellitus is often referred to as a silent killer and often causes various impacts on sufferers. Knowledge, attitudes, behavior and family support are some of the factors that can trigger blood sugar levels in Diabetes Mellitus sufferers. The purpose of this study was to determine the factors related to efforts to control blood sugar levels in patients Diabetes Mellitus Type 2 at Puskesmas Kalirejo in 2024. This study uses a quantitative research type with a cross-sectional research design. Sampling in this study used a purposive sampling technique with a sample size of 78 respondents. Data analysis with univariate analysis and bivariate analysis with Chi-Square. The results showed that there was a significant relationship between Knowledge (p = 0.000), Attitude (p = 0.011), family support (p = 0.037) with efforts to control blood sugar levels in patients Diabetes Mellitus Type 2. Knowledge is most strongly related to efforts to control blood sugar levels in patients Diabetes Mellitus Type 2, namely Diabetes Mellitus patients who have less knowledge are 22 times more likely to be at risk of lack of efforts to control blood sugar levels in patients DM Type 2.</em></p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/422 T TINGKAT KEPADATAN LALAT DAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS AIR HITAM LAMPUNG BARAT 2025-11-28T08:35:07+07:00 Ahmat Arif - ahmatarifff@gmail.com Dian Utama Pratiwi Putri dian@umitra.ac.id Nur Sefa Arief Hermawan nursefa@umitra.ac.id <p style="font-weight: 400;"><strong>Introduction</strong>: This study aims to analyse the relationship between fly density and ownership of healthy latrines to the incidence of diarrhoea at Puskesmas Air Hitam, West Lampung District. The method used was quantitative research with a cross-sectional approach, involving 88 respondents selected based on inclusion and exclusion criteria. Data were collected through interviews and direct observation, and analysed using the chi-square test to determine the relationship between variables. The results showed that out of 81 respondents, 62 (76.5%) experienced diarrhoea, while 19 (23.5%) did not. There was a significant relationship between fly density and the incidence of diarrhoea with a p value = 0.020, and an odds ratio (OR) of 2.536, indicating that the risk of diarrhoea increased with increasing fly density. In addition, ownership of healthy latrines plays an important role in preventing the spread of disease. This study emphasises the importance of improving environmental sanitation and hygiene to reduce the incidence of diarrhoea in the community..</p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/423 PENGARUH VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT PADA MAHASISWA 2025-11-28T08:35:09+07:00 Akbar Aji Pamungkas Suprapto Putra akbaraji12@gmail.com Nia Handayani niahandayani@unisayogya.ac.id Istiqomah Rosidah istiqomahrosidah@unisayogya.ac.id <p><strong>Latar Belakang: </strong>Infeksi nosokomial merupakan masalah kesehatan global serius di berbagai fasilitas kesehatan. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai dampak seperti mengakibatkan perpanjangan masa rawat inap, resistensi mikroorganisme terhadap antimikroba hingga kematian yang sangat negatif bisa menginfeksi pasien, keluarga, tenaga kesehatan, termasuk mahasiswa yang sedang menjalani praktik klinik di rumah sakit. Pengetahuan pencegahan infeksi nosokomial yang kurang, dapat meningkatkan risiko terpapar infeksi nosokomial. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan infeksi ini salah satunya dengan menggunakan media yang efektif seperti video animasi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui bagaimana pengaruh video edukasi terhadap tingkat pengetahuan tentang pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit pada mahasiswa Keperawatan Anestesiologi angkatan 2023.</p> <p><strong>Metode: </strong>Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian <em>pre experimental</em> dengan <em>one group pretest posttest</em> <em>design. </em>Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>simple random sampling</em> berjumlah 61 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa kuisioner tingkat pengetahuan dan video animasi yang berisi materi mengenai pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Sebelum diberikan video edukasi, tingkat pengetahuan mahasiswa berada pada kategori “kurang” (83.6%). Setelah diberikan video edukasi, tingkat pengetahuan pada mahasiswa meningkat menjadi “cukup” (50.8%) dan “cukup baik” (42.6%), dengan hasil uji <em>wilcoxon signed test</em> sebesar 0.0000 dengan <em>p-value</em> &lt; a (0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.</p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/429 The Relationship Between Recovery Time And Agitation Cases After General Anaesthesia In Sleman Regional Hospital 2025-11-28T08:35:11+07:00 Selly Maulidina sellymaulidina25@gmail.com Raden Sugeng Riyadi sellymaulidina25@gmail.com Tri Hapsari Listyaningrum sellymaulidina25@gmail.com <p><em>Background: Surgery is one of the essential medical procedures in health services. Patients undergoing surgical procedures require anesthesia. One of the complications that often occurs after general anesthesia during recovery after using the sevoflurane agent is cases of agitation, which are caused by several factors, including the time to recover consciousness. Aim of the Study: The study aimed to determine the relationship between recovery time and cases of agitation after general anesthesia. Research Method: This type of research is quantitative research with a cross-sectional survey research design. 79 respondents were selected using purposive sampling techniques with inclusion and exclusion criteria. Data analysis was carried out using the Spearman rank test. Findings: The majority of respondents were shown to be 42 (53.2%) experiencing agitation after general anesthesia, and two respondents (2.5%) experiencing very agitation. Respondents who experienced cases of agitation with a quick recovery time were 37 respondents (46.8%). The research results show p-value = 0.000 and a correlation coefficient of 0.866. Conclusion: There is a significant relationship between the time to recover consciousness and cases of agitation after general anesthesia at Sleman Regional Hospital, with a very strong correlation, and the direction of the relationship is positive. This finding suggests that a quicker recovery time may lead to a higher incidence of post-anesthesia agitation. Suggestion: The results of this research are expected to serve as an evaluation for the Sleman District Hospital so that there are operational standards (SOP) regarding handling agitation cases after general anesthesia in the recovery room.</em></p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/430 HUBUNGAN PENGETAHUAN PATIENT SAFETY DENGAN SIKAP ¬RE-ASSESMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH POST ANESTESI MAHASISWA KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI SAAT PRAKTEK DI RUMAH SAKIT 2025-11-28T08:35:14+07:00 Andini Andini andini44566@gmail.com <p><strong>Latar Belakang: </strong>Keselamatan pasien ini sangat penting untuk dilaksanakan demi keamanan pasien, salah satunya pada pasien berisiko jatuh, Faktor penyebab keberhasilan tindakan penanganan pencegahan risiko jatuh ini yaitu pengetahuan dan sikap Adanya suatu pengetahuan terkait suatu hal membuat seseorang akan memiliki sikap yang baik.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini&nbsp; diketahuinya hubungan pengetahuan <em>patient safety </em>dengan sikap <em>re assessment </em>pencegahan risiko jatuh post anestesi mahasiswa keperawatan anestesiologi saat praktek dirumah sakit.</p> <p><strong>Metode Penelitian: </strong>Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan <em>Cross Sectional</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>simple random sampling </em>yang berjumlah 110 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Metode pengambilan data menggunakan deskriptif analitik dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi <em>rank spearman. </em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil uji korelasi <em>Spearman Rank </em>untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan <em>patient safety</em> dengan sikap <em>re-assesment</em> pencegahan risiko jatuh didapatkan hasil nilai p-value 0,000 &lt; 0,005 dan nilai koefisien korelasi didapatkan hasil 0,404 (sedang).</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan <em>patient safety</em> dengan sikap <em>re-assesment </em>pencegahan risiko pada mahasiswa keperawatan anestesiologi dengan keeratan sedang.</p> <p><strong>Saran: </strong>Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis kualitatif dan menambahkan variabel yang berbeda untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap pada mahasiswa.</p> 2025-11-27T10:54:26+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/431 HUBUNGAN TEKANAN CUFF DENGAN TINGKAT NYERI TENGGOROKAN PASCA GENERAL ANESTESI INTUBASI ENDOTRACHEAL TUBE (ETT) 2025-11-28T08:35:16+07:00 Nurul Qalbi Syahrul bisyah25@gmail.com Raden Sugeng Riyadi bisyah25@gmail.com Astika Nur Rohmah bisyah25@gmail.com <p><strong><em>Background:</em></strong><em> The Endotracheal Tube intubation process, used for general anesthesia, involves inserting a tube into the trachea through through the mouth or nose. This can lead to post-procedure discomfort, such as hoarseness or a sore throat. These side effects are often caused by the tube’s pressure on the trachea and the inflation of its cuff. <strong>Aim of the Study: </strong>The study aimed to determine the relationship between Cuff pressure and the level of throat pain after general anesthesia Endotracheal Tube (ETT) intubation at PKU Muhammadiyah Hospital, Bantul. <strong>Research Method:</strong> This study employed a quantitative research design using correlation analysis to investigate the relationship between cuff pressure during endotracheal intubation and post-operative sore throat. Non-probability sampling was utilized to select 57 participants. Cuff pressure was measured using a specialized tool, and pos-toperative sore throat severity was assessed through observation. Spearman rank correlation analysis was conducted to analyze the data. <strong>Findings:</strong> This research found that most of the cuff pressure was in 20cmH2O - 30cmH2O or normal cuff pressure for 20 respondents (64.9%). Most respondents (50.9%), or 29 of them, experienced sore throat in this study. The results of the relationship test between Endotracheal Tube (ETT) Cuff pressure and sore throat after general anesthesia using the Spearman rank test obtained a significant p-value of 0.000 (&lt;0.05) and a correlation coefficient value of 0.568. <strong>Conclusion:</strong> There is a relationship between ETT Cuff pressure and cases of sore throat after general anesthesia at PKU Muhammadiyah Hospital, Bantul. <strong>Suggestion:</strong> Further researchers are expected to be able to relate between ETT Cuff pressure and the level of throat pain with different variables. </em></p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/432 Pengaruh Perbedaan Lokasi Pemberian Kompres Hangat (Axilla&Temporal) Terhadap Penurunan Suhu Pada Anak Yang Mengalami Demam di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2024 2025-11-28T08:35:18+07:00 Annisa Agata annisa@umitra.ac.id Vida Lia Japlani vidaliajaplani@gmail.com Fitri Anita annisa@umitra.ac.id Ari Khusuma annisa@umitra.ac.id <p>Abstak:&nbsp;</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Demam (pireksia) merupakan keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Demam yang terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah yang serius pada anak. Jika sampai timbul kejang demam dapat berdampak pada kelainan neurologis hingga risiko epilepsi saat dewasa. Pemilihan lokasi kompres hangat dapat memaksimalkan penatalaksanaan demam secara efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan lokasi pemberian kompres hangat (<em>axilla </em>&amp; temporal) terhadap penurunan suhu pada anak yang mengalami demam. Rancangan penelitian yaitu <em>quasi eksperiment design</em> menggunakan <em>non equivalent control group</em>. Populasi adalah seluruh anak usia 1-14 tahun yang mengalami demam, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 36 orang, menggunakan teknik <em>purposive&nbsp; sampling. </em>Analisis bivariat menggunakan analisis uji T. Hasil analisis univariat diperoleh bahwa rata-rata suhu anak sebelum dilakukan kompres hangat di <em>axilla</em> yaitu 38,239<sup>o</sup>C dan setelah kompres menjadi 37,173<sup>o</sup>C. Rata-rata suhu anak sebelum dilakukan kompres hangat di temporal yaitu 38,094 <sup>o</sup>C dan setelah kompres menjadi 37,583 <sup>o</sup>C. Hasil analisis bivariat diperoleh ada pengaruh kompres hangat area <em>axilla</em> terhadap suhu tubuh pada anak demam (<em>p-value</em>=0,000). Terdapat pengaruh kompres hangat area temporal terhadap suhu tubuh pada anak demam (<em>p-value</em>=0,000). Ada perbedaan pengaruh perbedaan lokasi pemberian kompres hangat antara <em>axilla</em> &amp; temporal terhadap penurunan suhu pada anak yang mengalami demam (<em>p-value</em>= 0,000 (<em>p-value</em>&lt; α (0,05)). Saran bagi perawat agar dapat mengimplementasikan teknik kompres hangat dengan mempertimbangkan efektivitas kompres hangat di area <em>axilla.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Demam; kompres hangat; <em>axilla </em>&amp; temporal.</p> <p><br>&nbsp;</p> 2025-11-27T10:57:42+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/446 Systematic Review: Obesitas Sentral Dengan Rasio Trigliserida Dan High Density Lipoprotein Cholestrol (TG/HDL-C) Sebagai Faktor Resiko Sindrom Metabolik 2025-11-28T08:35:21+07:00 Fajeria Fajeria 2207053002@webmail.uad.ac.id Sunarti Sunarti sunarti@ikm.uad.ac.id Sulistyawati Sulistyawati sulistyawati.suyanto@ikm.uad.ac.id <p><strong>Latar Belakang:</strong> Obesitas sentral, yang ditandai dengan penumpukan lemak di area perut, berperan penting dalam gangguan metabolik dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serta sindrom metabolik. Individu dengan obesitas sentral memiliki pola distribusi lemak tubuh dan tingkat metabolisme yang berbeda, yang berdampak pada profil metaboliknya. Rasio TG/HDL-C telah dikenal sebagai biomarker yang efektif dalam mengukur resistensi insulin dan sindrom metabolik. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini adalah tinjauan sistematik yang mengikuti pedoman PRISMA, dengan pencarian artikel di database PubMed dan Google Scholar untuk artikel yang diterbitkan antara tahun 2019 hingga 2024. Kualitas studi dievaluasi menggunakan checklist STROBE yang mencakup 22 domain. <strong>Hasil:</strong> Dari hasil seleksi, lima artikel memenuhi kriteria, di mana empat studi menunjukkan adanya hubungan signifikan antara obesitas sentral dan rasio TG/HDL-C sebagai faktor risiko sindrom metabolik, sementara satu artikel tidak menemukan hubungan tersebut. Studi yang mendukung hubungan positif umumnya memiliki variabel kontrol yang lebih lengkap dan bukti yang lebih kuat. <strong>Kesimpulan:</strong> Temuan dari tinjauan ini menunjukkan bahwa pengukuran lingkar pinggang dan rasio TG/HDL-C dapat menjadi metode sederhana dan valid untuk mendeteksi individu dengan risiko sindrom metabolik, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam skrining klinis dan penelitian epidemiologi.</p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/453 HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA PERAWAT DENGAN SINDROM BURNOUT PADA PERAWAT 2025-11-28T08:35:24+07:00 Miranty Miranty Miranty mirantyunayra@gmail.com Yanti Rosdiana mirantyunayra@gmail.com Ika Cahyaningrum mirantyunayra@gmail.com <p>Perawat sebagai salah satu profesi yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat memiliki banyak tugas yang harus dilaksanakan yakni pelaksanaan asuhan keperawatan, hal ini akan mempengaruhi kehidupan kerjan yang berdampak pada bunout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan sindrom<em> burnout</em> pada perawat di Rumah Sakit Islam Gondanglegi. Desain penelitian mengunakan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 77 perawat dengan jumlah sampel sebanyak 65 perawat. Sampel diambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Variabel independen adalah kualitas kehidupan kerja, variabel dependen adalah sindrom <em>bornout</em>. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner QWNL dan lembar kuesioner <em>Maslach Burnout Inventory</em> (MBI). Hasil uji etik pada penelitian ini didapatkan layak etik. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di Rumah Sakit Islam Gondanglegi memiliki kualitas kehidupan kerja pada kategori cukup (63,1%). Sebagian besar perawat di Rumah Sakit Islam Gondanglegi memiliki sindrom <em>burnout</em> pada kategori sedang (56,9%). Ada hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan sindrom <em>burnout</em> pada perawat di Rumah Sakit Islam Gondanglegi yang lemah dengan nilai p = (0,021) &lt; (0,05) dan r (0,285). Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk meneliti faktor yang mempengaruhi variabel kualitas kehidupan kerja dan variabel <em>burnout </em>yakni beban kerja dan dukungan sosial. dengan memantau langsung responden dalam pengisian kuesioner..</p> 2025-11-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement##